Para ilmuwan
dan turis di Slovenia terus mengantisipasi penetasan dari "Bayi Naga."
Bukan naga yang sesungguhnya, melainkan dua ekor Olm, jenis salamander
air yang berkembang biak hanya sekali dalam rentang waktu 10 tahun.
Hewan
amfibi langka tersebut biasanya ditemukan di goa sungai Balkan, namun
belum pernah ada yang melihatnya di alam liar. Beberapa dari mereka
diketahui tinggal di goa Postojna, Slovenia yang merupakan tempat wisata
populer di negara tersebut.
Para peneliti yang bekerja di goa
Postojna telah menunggu selama berbulan-bulan untuk menyaksikan telur
Olm menetas. Pada akhir Mei dan awal Juni ini, kedua telur Olm tersebut
akhirnya menetas
Sebelumnya,
pada bulan Januari lalu, Pemandu wisata menemukan telur-telur Olm
menempel pada dinding-dinding aquarium di goa Postojna. Kemudian, pada
tanggal 10 Maret telur yang berjumlah 64 butir tersebut dipindahkan dan
diletakkan pada seekor Olm betina.
Dari 64 butir telur yang
diambil, hanya 23 butir telur yang selamat. Bayi yang menetas pertama
kali yakni pada tanggal 30 Mei, dan Bayi kedua pada 1 Juni. Sebanyak 21
butir sisanya, diprediksi akan menetas dalam beberapa pekan ke depan.
Para
peneliti dari tempat wisata tersebut juga menjalin kerjasama dengan
para ahli dari Prancis yang telah mempelajari Olm di laboratorium sejak
1950.
"Ini salah satu momen di mana Anda merasa hidup saat ini,
dan mengalami suatu peristiwa yang unik," kata seorang ahli biologi Saso
Weldt, yang merupakan salah satu dari tim peneliti.
Olm sendiri
memerlukan waktu hingga 15 tahun untuk tumbuh menjadi dewasa, dan
memiliki rata-rata umur hingga 100 tahun dengan panjang maksimal 35 cm.
Selain itu, hewan tersebut juga mampu bertahan tanpa makanan selama 10
tahun.
Olm akan memakan hewan kecil seperti siput dan kepiting
dengan bantuan sensor yang membaca gerakan dan mencium bau mangsa di
dalam gelap.
* Freechips 10rb (min depo pertama Rp 100rb).
* Bonus new member 10% ( min.100 Ribu ).
* Bonus Rollingan 0,3% ( Perminggu ).
* Bonus Referral 15% ( Seumur Hidup ).
* Bonus Deposit 3% ( Min 100 Ribu ).
No comments:
Post a Comment